Periode-Periode
perkembangan kesehatan masyarakat
Periode sebelum ilmu
pengetahuan
· Telah ditemukan dokumen-dokumen tertulis
tentang pembuangan air limbah, pengaturan air minum
· Telah dibangun latrin umum –> bukan alasan
kesehatan.
· Telah dibuat sumur, karena air sungai sudah
kotor dan terasa tidak enak
· Abad ke-7 diindia terjadi endemi kolera
· Abad ke-14 terjadi wabah pes diindia dan
cina.
2. Periode ilmu pengetahuan
Bangkitnya ilmu pengetahuan pada akhir abad
ke-18 mempunyai dampak yang luas terhadap aspek kehidupan manusia. Oleh karena
itu kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan harus dilaksanakan secara
komprehensif dan multi sektoral.
Beberapa pelopor tentang
kesehatan modern :
·
Hipocrates (460-370 SM) dikenal sebagai bapak
kedokteran
·
Anthony van Leeuwenhoek (1632 -1723), penemu
mikroskop
·
John snow (1813 – 1912), Bapak epidemiologi
dan menemukan penyakit kolera disebabkan oleh kuman kolera melalui air
·
Louis pasteur (1827 – 1912) menemukan vaksin
untuk mencegah cacar
·
Joseph Lister penemu asam karbol (carbolic
acid) untuk sterilisasi ruangan operasi
·
William marton –> ether anastesi
·
Robert koch (1843 – 1910), penemu kuman TBC.
3. Perkembangan kesehatan
masyarakat di Indonesia
Kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai
sejak pemerintahan Belanda pada abad ke-16. Telah dimulai dengan adanya upaya
pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.
Memasuki zaman kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan kesehatan
masyarakat di Indonesia yaitu diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan)
tahun 1951 oleh Dr. Y. Leimena & Dr. Patah selanjutnya dikenal dengan
istilah Patah – Leimena. Isinya bahwa pelayanan kesehatan masyarakat , aspek
kuratif dan aspek preventif tidak boleh dipisahkan baik di Rumah Sakit maupun
di Puskesmas. Tahun 1956 oleh Dr. Y. Sulianti didirikan proyek Bekasi (tepatnya
lemah abang) sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan
kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat pelatihan tenaga
kesehatan. Konsep ini merupakan model atau konsep keterpaduan antara pelayanan
kesehatan pedesaan dan pelayanan medis, juga menekankan pada pendekatan
tim dalam pengelolaan program.
Pada tahun 1967, diadakan seminar yang
merumuskan program kesehatan terpadu. Dibuat konsep Puskesmas oleh Dr
Ahmad Dipodilogo yang mengacu pada konsep Bandung dan Bekasi.
Pada tahun 1968, dilaksanakan Rakernas yang
menetapkan Puskesmas merupakan sistem pelayanan terpadu yang kemudian
dikembangkan oleh pemerintah menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Tahun 1984, tanggung jawab puskesmas
ditingkatkan dengan berkembangnya program paket terpadu kesehatan dan
keluarga berencana (Posyandu).
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat,
dimana masyarakat melaksanakan sekaligus memperoleh pelayanan kesehatan secara
terpadu yang meliputi :
·
KIA
·
Gizi
·
Imunisasi
·
Penanggulangan diare
·
KB
Tujuan Penyelenggaraan
Posyandu
1. Menurunkan angka
kematian bayi, Anak balita dan kematian ibu (BUMIL/BUHIR/BUFAS) serta
pengaturan kelahiran.
2. Meningkatkan kemampuan
masyarakat menyelenggarakan kegiatan masyarakat dan kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang, sesuai kebutuhan dan kemampuannya.