HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Mukhamad Fahrudin
0
 A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan, merupakan bagian penting dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang paling pokok. Sehingga keberhasilan pendidikan sangat tergantung kepada bagai mana proses belajar mengajar berlangsung dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Pemeran utamanya adalah guru dan anak didik (siswa) yang melakukan interaksi atau hubungan timbal balik dalam situasi pendidikan, dengan seluruh faktor penghemat dan pendukungnya sekaligus.

Pendidikan Anak Usia Dini memegang peranan penting dalam meletakan dasar bagi jenjang pendidikan selanjutnya. PAUD tidak dapat dipandang sebelah mata karena usia tersebut merupakan “masa emas” saat perkembangan otak anak sangat cepat. Sehingga harus ada upaya serius untuk memajukan PAUD. Angka partisipasi PAUD di Indonesia masih rendah yakni dibawah 20.(1)

Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Sehingga upaya pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002(2) tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk  hidup, tumbuh, berkembang dan berpotensi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Layanan pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dari pencapaian tujuan pendidikan nasional.

B.     Rumusan Masalah                                                                    

Rumusan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah: Adakah hubungannya pendidikan dengan perkembangan anak usia dini?

C.    Tujuan Dan Kegunaan

-          Tujuan penulisan penelitian
Penulisan karya ilmiah ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pendidikan bagi perkembangan anak usia dini.

-          Manfaat (kegunaan) penelitian karya tulis ilmiah ini adalah:
a.       untuk membantu perkembangan anak dalam proses pendidikan anak usia dini.
b.      Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam mendidik anak usia dini.
      
PEMBAHASAN MASALAH

A.    Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan yang dilaksanakan sejak dalam kandungan hingga akhir hayat lama diyakini dan dibenarkan bukan saja oleh bangsa Indonesia tetapi juga bangsa lain didunia.terutama Negara yang berasaskan keagaman. Karena menjaga, membesarkan dan mendidik anak menjadi manusia terpilih dihadapan-Nya adalah wajib bagi semua orang tua. Dalam agama juga dijelaskan bahwa anak yang baik akan membahagiakan orang tua mereka dunia dan akhirat.

Namun ada pula yang berpendapat bahwa pedidikan dimulai sejak usia 3 tahun. Disaat anak telah mengenal bahasa hingga anak mencapai dewasa + 20 tahun. Sesudah itu bukan lagi pendidikan  tetapi pembentukan diri. Tokoh aliran ini adalah LANGEVELD dari negeri Belanda(3). Alasan beliau pendidikan dimulai setelah anak usia + 3 tahun. Karena baru pada usia itu, anak bisa mengerti bahasa dan bisa diajak berbahasa. Menurut langeveld pendidikan hanya bisa dilaksanakan lewat bahasa.

Pada akhirnya lahirlah istilah “early intervention” atau pengaruh dini, dengan alasan :
- Sifat lenturnya pusat sistem saraf pada bayi dan balita.
- Beberapa eksperimen  menunjukan bahwa pengaruh di lancarkan ketika anak berusia 0-3 tahun. Akan membawa hasil yang berarti.(4) Alasan ini diajukan oleh Tjossem (1976). Selanjutnya Lipton (1976) menyimpulkan :
1. Bahwa pembawa dan lingkungan senantiasa berinteraksi karena lenturnya sistem saraf pusat
1.      Bahwa belajar bukan saja merupakan faktor-faktor, tetapi merupakan keseluruhan yang berbeda dengan pola tingkah laku yang dimiliki sebelumnnya.
2.      Bahwa hasil belajar yang terdahulu akan merupakan pijakan yang kuat bagi belajar yang berikutnya, dan kemudian,
3.      Bahwa kempuan belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat dia mendapatkan kemampuan itu.

Pengaruh dini ini memiliki kemampuan lebih tinggi menurut penelitian Steadman (1977). Lokasi dan lingkungan tempat anak dibesarkan akan berdampak kuat terhadap perkembangannya lebih lanjut. Hasil intervensi dini ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan perbedaan ras atau jenis kelamin. Hubungan sosial yang dijalin dalam keluarga diantaranya bahasa yang digunakan, keterlibatan orang tua yang diberikan kepada anak (utamanya usia 0-5 tahun). Berpengaruh besar terhadap perkembangan kelanjutannya. 

Keluarga yang berantakan dan tidak mampu menciptakan suasana dan membantu terlaksananya pendidikan yang baik. Hasil anak yang dicapai terutama berkat bantuan dan peran masyarakat sekitar. Status sosial ekonomi dan tingkat IQ anak tidak dapat dijadikan dasar untuk meramal hasil kemampuan yang diraih dan diperoleh dengan program intervensi ini.

Ada bukti yang nyata menunjukan bahwa dampak intervensi dini lebih kuat jika dibanding dengan hasil pengaruh yang diberikan ketika anak sudah besar. Perkembangan sosial dan intelektual anak usia 4-6 tahun besar pula kaitannya dengan intervensi dini ini. Hasil program intervensi dini akan berhasil sementara program masih berjalan. Namun hasil itu akan terpatri kuat dan bertahan hingga program berikutnya diterapkan.

B. Perkembangan Anak 
Pada umumnya bayi dilahirkan dengan berat antara 3-5 kg. panjangnya antara 50-60 cm. Bayi perempuan cenderung lebih kecil dan lebih pendek.
Sesungguhnya perkembangan manusia sejak dini hingga tua mengikuti pola dan prinsif tertentu. Tahapan demi tahapan tumbuh kembang manusia (jasmani-rohani) menunjukan kesanggupannya. Ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan tugas tertentu. Sebagian besar menyebutkan tugas perkembangan.
Tumbuh kembang manusia ini dari masa kemasa merupakan stuktur, cara berfikir dan tingkah laku, yang seluruhnya merupakan hasil pengaruh pertumbuhan biologi dan lingkungan secara bersama-sama dan saling mengikat. Perkembangan merupakan proses maju berkelanjutan dan teratur. Manusia akan selalu berubah dari masa perkembangan satu ke masa perkembangan yang lain. Dari usia satu ke usia berikutnya secara logis perkembangan manusia dapat di ramal. Misalnya anak harus bisa berdiri tegak lebih dahulu sebelum bisa berjalan. Perkembangan anak menunjukan suatu keteraturan, dari yang amat sederhana kepada yang kompleks. Dari bersikap sangat umum kepada yang bersifat sangat khusus. Dari yang mudah kepada yang sukar.
Perkembangan manusia bersifat rata dan menyeluruh dari kepala hingga keujung kaki. Dari pertumbuhan seluruh anggota badannya hingga cara menggunakannya. Pada usia 1-2 tahun kemampuan anak ditunjukan dengan mengucapkan kata yang punya arti, mengucapkan kata yang disukai untuk meminta sesuatu, mengucap kata tunggal secara berurutan untuk menceritakan satu kejadian, menyebut nama diri. Dapat mengatakan hak milik, menambah perbendaharaan kata dengan + 50 kata.

Pada usia 2-3 tahun anak telah mampu menyusun kalimat sederhana. Walaupun perkembangan anak tiba pada masa pubertas pertama yang disertai dengan emosi yang meledak-ledak, hingga sering marah tanpa alasan yang jelas. Usia 3-4 tahun, ingatan dan fantasi anak berkembang pesat. Agar tidak takut dan tetap mencintai lingkungannya anak dikenalkan dan  disentuhkan pada binatang yang ada dirumah sendiri atau dirumah tetangga dekatnya . anak harus tau bahwa tidak perlu takut atau bahkan merasa tidak aman bila berdekatan dengan jenis binatang tertentu. Pada saat belajar menyangi semua makhluk Tuhan.

Balita umur 4-5 tahun sudah mampu bermain kelompok. Hampir seluruh kegiatan anak sebenarnya merupakn kegiatan bermain. Lewat bermain ia akan banyak mencoba (trial and error)(5) dan dengan demikian anak-anak tersebut akhirnya akan menemukan pengalaman berharga. Anak juga dapat bercerita tentang dirinya dan melapor kejadian di sekitarnya.

Karena perkembangan kognitif anak sudah mulai terbaca maka orang tua harus berbenah diri agar lebih menggigit dalam memberi rangsangan dan dorongan pada anak.

B.     Hubungan Pendidikan Dengan Perkembangan Anak
Hubungan Pendidikan dengan perkembangan anak usia dini sangat berpengaruh. Ada beberapa prinsi pendidikan yang berhubungan dengan perkembangan anak usia dini.(6) Berorientasi pada kebutuhan anak, kegiatan belajar harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan perkembangannya anak secara individu, karena merupakan individu yang unik, maka masing-masing anak memiliki kebutuhan rangsangan yang berbeda. Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain, bermain merupakan pendekatan dalam mengelola kegiatan belajar anak, dengan menerapkan metode, strategi sarana, dan media belajar yang merangsang anak untuk melakukan eksplorasi, menemukan dan menggunakan benda-benda yang ada disekitarnya. Merangsang munculnya kreativitas dan inovatif melalui kegiatan yang membuat anak tertarik, fokus, serius dan konsentrasi. Lingkungan yang mendukung, lingkungan harus diciptakan menjadi lingkungan yang menarik dan menyenangkan bagi anak selama mereka bermain. Mengambangkan kecakapan hidup anak, kecakapan hidup diarahkan untuk membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi, dan memiliki ketrampilan dasar yang berguna bagi kehidupannya kelak. Menggunakan berbagai  sumber dan media belajar yang ada dilingkungan sekitar. Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu tahapan perkembangan anak. Stimulasi pendidikan berfungsi menyeluruh yang menyangkut semua aspek perkembangan.

Saat anak melakukan sesuatu sesungguhnya ia sedang mengembangkan berbagai aspek perkembangan atau kecerdasannya. Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi dan merasakan aman serta nyaman dalam lingkungannya. Anak belajar terus menerus, dimulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali sesuatu konsep, hingga mampu membuat sesuatu yang berharga. Anak belajar melalui interaksi sosial baik dengan orang dewasa maupun dengan teman sebaya yang ada dilingkungannya. Minat dan ketekunan anak memotifasi belajar anak. Perkembangan dan gaya belajar anak seharusnya dipertimbangkan sebagai perbedaan individu. Anak belajar dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkrit ke abstrak, dari gerakan ke verbal, dan dari diri sendiri ke sosial.

Kesimpulan Dan Saran

A.    kesimpulan
Dari uraian pembahasan karya penelitian yang telah di uraikan maka dapat disimpulkan yaitu : Hubungan pendidikan dengan perkembangan anak usia dini sangat berkaitan. Kerena perkembangan otaknya sangat peka terhadap rangsangan pendidikan formal maupun nonformal. Usia tersebut merupakan masa emas. Pendidikan sangat berhubungan dengan perkembangan anak usia dini. Jadi hubungan tersebut sangatlah erat kaitannya. Tanpa ada pendidikan sejak dini anak akan lambat dalam bemikir dan dalam segala hal.

B.     Saran
Dengan telah selesainya penelitian dan karya tulis ilmiah ini, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :
Agar pemerintah dapat memperluas lembaga pendidikan anak usia dini. Karena sangat minimnya lembaga pendidikan anak usia dini di Negara kita, sehingga kita sangat tertinggal dari negar-negara lain.
Sebagai seorang pendidik harus berpartisipasi / ikut terlibat langsung dalam kegiatanpendidikan anak.


Foote note:

1. Umi Laila. Mei 2007. Opini Radar Lampung
2. UU no 23 tahun 2002. Pembelajaran Anak Usia dini hal 1
3. A Tur, kn w yourchild, Moscow, peace publisher, 1969 (P. 100-118)
4. Dra.Nur’aeni, M.A. Intervensi DiniBagi Anak Bermasalah. Yogyakarta. Rineka Cipta, 1997, Hal: 6
5. Teori brunner (1972) intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah Yogyakarta 1997. hal: 78
6. Drs. Slamet Suyanto, M. Ed. Preisip Pendidikan Anak Usia Dini. Hal: 1

DAFTAR PUSTAKA

Umi Laila, S.Pd. Kordinasi Serikat Perempuan Indonesia, Memajukan PAUD. Opini Radar Lampung. Mei 2007

Final Senayan (Edit) Tgl 18/04/2004 Kurikulum Kelompok Bermain. Ttp

Nur’aeni, (Dra, M.A). Intervensi Dini Bagi Anak Bermasalah. Yogyakarta. Rineka Cipta PT. Asdi Mahasatya. 1997

Slamet Suyanto, (Drs, M. Ed). Pembelajaran Anak Usia Dini (foto coppy) Bapak Supriyanto. 2007

Suryabrata Sumadi, (Ba, Drs, MA, EDS, PhD), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers, 1984

Umi Laila, (S.Pd) Kordinasi Serikat Perempuan Indonesia, Memajukan PAUD Opini Radar Lampung. Mei 2007

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)